#LawanCOVID19 #AmanDiRumah #BersatuLawanCovid19

Surat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan prihatin atas wabah COVID-19 yang oleh World Health Organization (WHO) dinyatakan sebagai pandemi yang menjadi masalah global.

Surat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Preview Gambar JPG File : Surat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Detail :
  • Tipe: Surat
  • Format: PDF
  • Ukuran: A4



Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus Diseases (COVID-19)

Dokumen ini menerangkan tentang protokol isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemik dan Indonesia telah menyatakan COVID-19 sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sehingga tidak terjadi peningkatan kasus.

Dalam upaya penanggulangan COVID-19, diperlukan panduan bagi masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 baik untuk diri sendiri maupun kemungkinan penularan kepada orang-orang di sekitar termasuk keluarga.

Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus Diseases (COVID-19)
Preview Gambar PNG File : Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus Diseases (COVID-19)

Detail:
  • Tipe: Dokumen
  • Format: PDF
  • Jumlah Halaman: 4 halaman
  • Ukuran: A4



Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko COVID-19

Tingkatkan kekebalan tubuh, kurangi risiko COVID-19. Kalau kekebalan tubuh bagus, Anda terlindungi. Kalaupun jatuh sakit, sakitnya ringan. Anda juga dapat membuat WA Group bagi lingkungan setempat agar warga selalu menerima informasi terkini.

Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko COVID-19
Preview Gambar JPG File : Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko COVID-19

Detail:
  • Tipe: Image
  • Format: JPG in zip/rar

Ekstrak file ber-extensi ZIP tersebut menggunakan aplikasi "Winrar/7-zip" bagi pengguna komputer, jika menggunakan HP Android/iPhone silahkan cari aplikasi ekstratornya di Playstore / bawaan Filemanager HP anda.



Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-19 di Indonesia

Pedoman ini meliputi, komunikasi informasi dan edukasi masyarakat (KIE) tanpa tatap muka; manajemen tata kelola pasien dan rujukan calon pasien; tata kelola rapid test dan pemeriksaan laboratorium lain; tata kelola pasien di rumah sakit; tata kelola karantina dan isolasi; dan penanganan pasien meninggal. Pedoman ini disusun berdasarkan hasil diskusi tim pakar Gugus Tugas COVID-19, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 oleh Kementerian Kesehatan, Protokol Kantor Staf Presiden, dan sebagainya.

Preview Gambar JPG File : Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-19 di Indonesia

Detail:
  • Tipe: Dokumen
  • Format: PDF
  • Jumlah Halaman: 39 halaman
  • Ukuran: A4



Panduan Isolasi Diri

Orang yang pernah kontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah di negara/ wilayah dengan penularan lokal DAN merasa sehat atau mengalami gejala ringan (demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, rasa lelah) secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan melakukan isolasi diri.

Panduan Isolasi Diri
Preview Gambar JPG File : Panduan Isolasi Diri

Detail:
  • Tipe: Poster
  • Format: PDF
  • Ukuran: A3



8 Kabar Baik yang Berhembus di Tengah Kekhawatiran Kita Soal Virus Corona. Bikin Rada Lega ~

Berita baik di tengah pandemi corona
Berita baik di tengah pandemi corona via https://regional.kompas.com

Pandemi virus corona sudah “menghiasi” media-media pemberitaan seluruh dunia sejak 3 bulanan terakhir ini. Namanya tak henti diperbincangkan. Setiap hari, selalu ada kabar terbaru soal wabah yang disinyalir berasal dari Kota Wuhan, Cina itu. Mulai dari berapa jumlah kasusnya, berapa total kematian pasiennya, sampai bagaimana perkembangan persebarannya di kota-kota tempat tinggal masing-masing.

Tapi, paparan berita soal corona yang terus-menerus tanpa henti ini membuat nggak sedikit orang merasa lelah luar biasa. Soalnya secara otomatis kita kayak dipaksa buat siaga terus-terusan. Kondisi ini ternyata bisa memicu psikosomatik, yang mana akan memengaruhi kesehatan fisik kita juga. Kalau mau tahu pembahasan lebih detailnya bisa cek di sini ya. Nah, buat kalian yang mungkin udah capek khawatir, takut, atau gelisah terus-terusan, Hipwee sudah merangkum deretan kabar baik soal virus corona. Dengan begini, kita pun setidaknya bisa sedikit lebih lega dan percaya bahwa harapan memang selalu ada…

1. Pemerintah telah bergerak melakukan rapid test massal

Pemerintah telah bergerak melakukan rapid test massal
Tes massal di Jakarta via nasional.tempo.co

Sejak tanggal 20 Maret kemarin, pemerintah sudah melakukan tes cepat Covid-19 di Jakarta Selatan. Area tersebut masuk skala prioritas karena dianggap sebagai lokasi yang paling rawan. Rapid test dilakukan ke sejumlah warga yang telah melakukan kontak langsung dengan pasien-pasien yang positif. Memang belum bisa semua dites, tapi langkah ini setidaknya bisa bantu memetakan penularan virus corona sehingga persebarannya bisa diminimalisir.

2. Indonesia sudah memesan sebanyak ratusan ribu alat tes corona dari Cina

Test kit virus corona
Test kit virus corona via mainichi.jp

Tes massal di atas sejalan dengan langkah pemerintah yang lain, yaitu memesan test kit Covid-19 dari Cina. Sebanyak 150.000 dilaporkan telah tiba di Indonesia 4 hari lalu. Kalau kata Yurianto, pemerintah sih menargetkan akan mendatangkan 1 juta lagi. Biar semua orang yang dilaporkan pernah kontak sama pasien positif, termasuk teman-teman kantornya gitu bisa ikut dites cepat.

3. Indonesia berencana menggunakan Wisma Atlet Kemayoran untuk merawat pasien Covid-19

Wisma Atlet Kemayoran
Wisma Atlet Kemayoran via www.liputan6.com

Meski nggak seambisius Cina yang sampai membangun dua rumah sakit khusus corona, namun langkah pemerintah menggunakan Wisma Atlet Kemayoran untuk merawat pasien Covid-19 juga patut diapresiasi. Keberadaan RS rujukan saat ini memang kurang bisa menampung pasien-pasien positif yang terus bertambah. Padahal mereka perlu diisolasi agar nggak menulari yang lain.

4. Surya Paloh juga sudah resmi menyerahkan The Media Hotel untuk fasilitas penanganan virus corona

Serah terima peminjaman The Media Hotel
Serah terima peminjaman The Media Hotel via www.mediariau.com

Tim Kemanusiaan Surya Paloh dari Partai NasDem, resmi menyerahkan The Media Hotel –sebuah hotel bintang 5– ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo untuk lokasi penanggulangan virus corona. Nantinya hotel berlantai 18 dengan 350 kamar itu akan dipakai sebagai posko tenaga kesehatan Covid-19.

5. Selain itu, jumlah RS rujukan pasien corona juga sudah ditambah

Jumlah RS rujukan ditambah
Jumlah RS rujukan ditambah via www.cnnindonesia.com

Awalnya jumlah RS rujukan corona memang masih terbatas, yakni hanya 100. Tapi minggu lalu lewat laman resmi Kemenkes, pemerintah sudah menambahnya jadi 132.

6. Sebelum kabar RS rujukan ditambah, Yurianto juga sudah mengatakan kalau pemerintah telah menambah 15 juta stok masker

Stok masker juga ditambah
Stok masker juga ditambah via regional.kompas.com

Menyiasati panic buying yang sempat bikin stok masker di apotek, swalayan, dan toko-toko se-Indonesia habis, pemerintah kabarnya telah menyiapkan 15 juta masker untuk penanganan virus corona. Masker-masker itu kata Yurianto diperoleh dari BUMN dan BUMD.

7. Cina dan Amerika Serikat telah menemukan vaksin corona dan mengujicobanya pada manusia

Ilustrasi Test Vaksin
Ilustrasi Test Vaksin via www.recorder.com

Sejak virus corona merebak, peneliti dan ilmuwan dunia terus mencoba berbagai cara guna menemukan vaksin untuk menangkal virus tersebut. Nah, perjalanan mereka telah membuahkan hasil. Saat ini perhatian dunia mengarah pada dua negara yakni Cina dan AS. Keduanya telah menemukan vaksin “versi” mereka sendiri, dan katanya sudah diuji coba ke manusia. Kalau memang berhasil, vaksin itu bakal diproduksi dan dijual dalam skala yang lebih besar. Mari kita doakan aja ya!

8. Jack Ma, pendiri Alibaba Group, membagikan donasi ke sejumlah negara (termasuk Indonesia) untuk melawan virus corona

Jack Ma kirim donasi
Jack Ma kirim donasi via www.alizila.com

Jack Ma, miliarder asal Cina sekaligus orang terkaya se-Asia, lewat badan amalnya Jack Ma Foundation, mengumumkan akan mengirimkan 2 juta masker, 150.000 test kit, 20.000 baju pelindung, dan 20.000 pelindung wajah untuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Setelah pengumuman menggembirakan itu, mereka juga kabarnya akan membagikan donasi berupa perlengkapan medis ke 10 negara di Asia.

Selain berita-berita di atas, kabarnya Provinsi Hubei –tempat Kota Wuhan berada– juga sudah mulai berangsur pulih lo. Di sana katanya sudah nggak ada laporan kasus baru sejak 19 Maret. Padahal Februari kemarin, setiap harinya ada ribuan pasien yang dilaporkan positif Covid-19. Tentu saja kabar ini sangat melegakan. Benar-benar bikin yakin kalau harapan memang selalu ada. Berita-berita positif di atas juga membuat kita bersyukur, karena ternyata semua orang turut progresif, saling dukung demi melawan corona.

Dan hal penuh syukur lainnya ternyata masih banyak orang baik yang rela berkorban atas nama kemanusiaan. Coba deh cek unggahan ini. Bener-bener bikin adem~


Cerita yang dibagikan @adibhidayat ini jadi bukti bahwa semua orang ingin bergerak dan saling membantu untuk melawan corona. Mulai dengan berdonasi untuk membelikan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan sampai para driver ojol yang membantu menyalurkan bantuan dengan gratis meski orderan mulai sepi. . Sampai Selasa (24/3) lalu, hasil donasi dari puluhan ribu #OrangBaik sudah disalurkan berupa 15 ribu masker dan 500 masker N95 ke 25 rumah sakit di Indonesia. . Terima kasih @adibhidayat @ferdirivahamzah @twindararasati @twindyrarasati sudah menggerakkan banyak orang untuk bersatu melawan corona 💪 . Kamu masih bisa berdonasi untuk menyebarkan lebih banyak lagi alat perlindungan diri bagi tenaga kesehatan yang sedang berjuang di garda terdepan. Caranya, klik: kitabisa.com/cegahcorona . #tenagakesehatan #ojol #corona #viruscorona #kitabisa #orangbaik
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kitabisa (@kitabisacom) pada


Sumber - https://www.hipwee.com Editor : Darin Rania

Pemerintah Butuh 4.000 Relawan Covid-19, Dokter hingga Sopir Ambulans

Ilustrasi. Pemerintah membutuhkan 1.500 dokter dan 2.500 relawan untuk menjadi perawat hingga supir ambulans guna membantu penanganan virus corona.
Ilustrasi. Pemerintah membutuhkan 1.500 dokter dan 2.500 relawan untuk menjadi perawat hingga supir ambulans guna membantu penanganan virus corona.

Pemerintah membutuhkan 1.500 dokter dan 2.500 relawan lain untuk menjadi perawat hingga sopir ambulans untuk membantu penanganan wabah virus corona.


Pemerintah mengajak masyarakat untuk ikut serta membantu penanganan wabah virus corona. Saat ini, dibutuhkan 1.500 dokter, terutama dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis anestesi, serta pranata lab untuk menjadi relawan.

Selain itu, dibutuhkan pula 2.500 relawan untuk bekerja sebagai perawat, administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans. “ini semua kami terima dan kami panggil sebagai relawan untuk persiapan menghadapi pandemi ini,” ujar Koordinator Relawan Gugus Tugas Covid-19 Andre Rahardian di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).

Para dokter, perawat, pegawai administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans tersebut akan berada di gugus depan dalan menangani pasien di rumah sakit. Sementara para relawan yang merupakan mahasiswa tingkat akhir akan menjadi lapis kedua yang bertugas dalam upaya pencegahan corona.

“Teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi, baik psikologis maupun medis yang akan dilakukan melalui platform online,” kata Andre.

Andre mengatakan, pendaftaran relawan sudah bisa dilaksanakan melalui situs web resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pemerintah pun akan mengajak masyarakat mendaftar jadi relawan secara masif mulai Jumat (27/3).

Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak yang ikut merekrut relawan dalam penanganan corona. “Mudah-mudahan bisa diintegrasikan dengan kami sehingga kami mempunyai database yang komplet, yang real time mengenai kebutuhan dari relawan yang ada,” kata dia.

Pemerintah mencatat hingga hari ini terdapat 893 kasus. Adapun, penambahan kasus baru mencapai 103 orang pada hari ini.

Selain kasus positif, ada lonjakan pasien positif corona yang meninggal dunia. Ada tambahan 20 kasus sehingga total 78 orang meninggal akibat corona.

“Lalu sudah ada 4 kasus sembuh sehingga jumlahnya ada 35 orang,” kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).


Sumber - https://katadata.co.id Editor : Agustiyanti / Agatha Olivia Victoria

Tegal Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Berlakukan Local Lockdown. Inilah Fakta-faktanya

Wali Kota Tegal beserta jajarannya
Wali Kota Tegal beserta jajarannya via https://jateng.suara.com

Saat ini para pemimpin negara dunia dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit. Bagi yang negaranya sudah terjangkit virus corona, mereka mau nggak mau harus menerapkan kebijakan yang agresif dan berani, seperti melakukan tes Covid-19 secara massal biar lebih mudah memetakan persebarannya –kayak yang udah dilakukan Korea Selatan, atau “mengunci” sementara wilayahnya (lockdown).

Sayang, pada kenyataannya, nggak semua negara punya privilese untuk bisa melakukan tes massal atau lockdown ini. Soalnya banyak hal yang akan dipertaruhkan jika mereka benar-benar melakukannya, salah satunya dan yang paling krusial adalah dari sisi ekonomi. Namun, di tengah kebimbangan itu, satu kota di Indonesia yaitu Kota Tegal di Jawa Tengah, berani mengambil langkah progresif untuk menguncitara wilayahnya. Sampai 4 bulan ke depan, nggak ada orang Tegal yang boleh keluar, pun sebaliknya, orang luar juga dilarang masuk ke Tegal. Apa ya yang membuat Wali Kota Tegal berani me-lockdown wilayahnya?

Dedy Yon Supriyono, Wali Kota Tegal, menyampaikan ke publik kalau ia dan jajarannya memutuskan untuk menguncitara wilayahnya sampai 4 bulan ke depan. Ia juga sadar kalau kebijakannya itu pasti menimbulkan pro-kontra

Wali Kota Tegal dan jajarannya
Wali Kota Tegal dan jajarannya via regional.kompas.com

Dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota Tegal, Rabu, 25 Maret kemarin, Dedy mengatakan kalau ia langsung mengambil langkah menerapkan local lockdown di wilayah yang dipimpinnya. Sampai 4 bulan ke depan, warga Tegal dilarang ke luar kota, begitu pun sebaliknya, warga luar nggak boleh masuk ke Tegal. Ia akan menutup akses keluar-masuk kota pakai beton movable concrete barrier (MBC) terhitung mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Nggak cuma “gerbang” kota aja yang ditutup, tapi tempat-tempat kayak alun-alun dan pusat keramaian lain juga akan ditutup. Yang dibuka bener-bener cuma jalan nasional atau jalan provinsi aja. Bahkan ia nggak segan memadamkan lampu jalan protokol kalau masih ada warga yang berkumpul di malam hari.

Langkah berani Pemkot Tegal itu bukan tanpa alasan. Semua berawal dari seorang warga Tegal yang didiagnosis positif corona. Warga itu kabarnya baru pulang dari Dubai setelah sempat ke Jakarta juga

Ilustrasi pasien corona
Ilustrasi pasien corona via regional.kompas.com

Di hari yang sama, sebelum Dedy mengumumkan local lockdown, ada satu warga tegal yang dikonfirmasi positif virus corona. Pasien itu kabarnya baru pulang bekerja di Dubai, dan mendarat di Jakarta. Lalu ia pulang ke Tegal menggunakan kereta api. Sesaat setelahnya, lockdown langsung diberlakukan. Ini dilakukannya untuk mencegah persebaran corona lebih parah lagi. Dedy sadar kalau kebijakannya pasti menimbulkan pro-kontra. Namun, ia memilih lebih baik dibenci warga daripada maut menjemput mereka.

Memang, harus diakui kalau memberlakukan lockdown itu nggak semudah membalik telapak tangan. Akan ada sebagian orang yang kesulitan mencari nafkah jika semua serba terbatas

Nasib mereka dipertaruhkan
Nasib mereka dipertaruhkan via rri.co.id

Para pedagang dan warga dengan ekonomi menengah ke bawah adalah mereka yang paling terdampak jika lockdown diberlakukan. Jika sehari-hari mereka bebas berjualan ke mana pun, karena sekarang aksesnya dibatasi, mereka jadi sulit mencari nafkah. Untuk yang satu ini, Pemkot Tegal lewat Dinas Sosial kabarnya akan memberi bantuan khususnya bagi masyarakat miskin. Tapi semoga rencana ini beneran tepat sasaran ya, takutnya mereka yang sebenarnya masuk kategori mampu malah yang mendapat bantuan.

Meski mungkin “sulit”, tapi lockdown dipandang efektif untuk menekan angka persebaran lo. Secara logika aja sih, kalau pergerakan warga dibatasi, pasti virusnya juga akan sulit menular

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi via news.detik.com

Banyak pihak yang rada menyayangkan keputusan pemerintah pusat, dalam hal ini Jokowi, kenapa sih kok wilayah-wilayah yang angka persebarannya tinggi nggak dikuncitara aja? Ketua Dewan Guru Besar FKUI Siti Setiati, menyarankan Pak Presiden untuk menerapkan partial selective lockdown atau kuncitara provinsi yang terinfeksi Covid-19 selama minimal 14 hari. Langkah ini dipercaya bisa memutus rantai persebaran dan memudahkan penghitungan kebutuhan perlengkapan medis di rumah sakit. Mulai banyak lo rumah sakit yang kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk menangani corona.

Belum lama ini ada juga kabar Papua lockdown. Tapi kabar itu justru ditepis Ma’ruf Amin. Memang, sejak kemarin sampai 9 April 2020 besok, akses jalur penerbangan dan pelayaran ke Provinsi Papua ditutup sementara, guna mencegah persebaran virus corona, kecuali angkutan barang dan makanan, katanya sih masih boleh keluar-masuk. Tapi Ma’ruf membantah kalau itu adalah lockdown.

Kalau memang lockdown masih sulit dilakukan, setidaknya pemerintah punya langkah lain yang sama agresifnya, demi menghindari terjadinya peningkatan pasien positif corona. Masa iya, harus nunggu lebih banyak lagi korban? Kita doakan aja ya semoga segera ada solusi berani dari para pemimpin negeri ini dan yang terpenting semoga wabah ini segera berlalu, vaksin yang sudah diuji coba ke manusia bisa berhasil dan diproduksi massal.


Sumber - https://www.hipwee.com Editor : Darin Rania

Gara-Gara Covid-19 UN 2020 Dihapus, Netizen: Selamat Kalian Lulus Jalur Corona, Sah!

Gara-Gara Covid-19 UN 2020 Dihapus
Presiden Joko Widodo. | nasional.kompas.com


Presiden Jokowi memutuskan Ujian Nasional tahun 2020 dihapus akibat wabah corona

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghapus Ujian Nasional (UN) tahun 2020 menyusul semakin mengkhawatirkannya wabah corona atau Covid-19 beberapa pekan terakhir.

Keputusan ini diumumkan Jokowi pada Selasa, (24/3) setelah Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menggelar rapat dengan Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu.

Lantas, bagaimana cara pemerintah untuk meluluskan para siswa kelak? Berikut laporannya.

  1. Jokowi Resmi Hapus UN 2020

Jokowi Resmi Hapus UN 2020
Ujian Nasional | kaltim.tribunnews.com

Dilansir dari Detik.com, Selasa (24/3), Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman membenarkan kabar terkait penghapusan UN 2020 yang dilakukan pemerintah.

“Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan ujian nasional (UN) untuk tahun 2020 yang sebelumnya sudah ada kesepakatan UN dihapus mulai tahun 2021,”

Pemerintah sendiri mengatakan penghapusan UN ini merupakan salah satu langkah untuk mengurangi resiko penularan wabah corona yang saat ini tengah terjadi di Indonesia.

Terlebih, penghapusan UN ini juga merupakan wujud representasi pemerintah dalam menerapkan social distancing yang jadi salah satu program utama penanganan corona.

“Peniadaan UN menjadi penerapan kebijakan social distancing untuk memotong rantai penyebaran virus corona SARS 2 atau Covid-19. Penegasan ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan pembahasan Ujian Nasional,” jelas Fadjroel.

Penghapusan UN kali ini sendiri meliputi ujian pada tingkat SD, SMP, SMA, MI, Mts, dan juga MA.

  1. Opsi pengganti UN

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. | www.dpr.go.id

Sementara itu, beragam opsi untuk menggantikan UN 2020 yang dihapus agar para siswa tetap mendapatkan kelulusan tengah digodog.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda pun menjabarkan beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh kementerian terkait agar proses kelulusan para siswa tetap bisa diberikan, salah satunya dengan ujian sekolah secara online atau daring.

“Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung sekolah,”

Namun, apabila langkah ini sulit dilaksanakan oleh negara maka pemerintah juga bisa memberikan kelulusan pada para siswa dengan mengacu nilai kumulatif siswa di sekolah.

“Jika USBN via daring tidak bisa dilakukan maka muncul opsi terakhir yakni metode kelulusan akan dilakukan dengan menimbang nilai kumulatis siswa selama di sekolah,” jelas Syaiful seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (24/3).

Keputusan pemerintah menghapuskan UN tahun 2020 akibat ancaman wabah corona memang mendapatkan banyak perhatian publik.

Kebijakan ini pun patut diapresiasi karena sudah semestinya kesehatan dan keberlangsungan hidup warga menjadi yang utama.

Semoga wabah corona ini bisa segera mereda dan kita semua bisa menjalankan kehidupan normal seperti sedia kala.


Sumber - https://keepo.me Editor : Titis Haryo